Minggu, 31 Agustus 2014

Gadis Diujung Senja

Kaki mungil berlari dan melompat di taman kecil depan rumah . wajah polos yang berbinar menikmati sejuknya udara yang masih di tetesi air hujan . Secercah senyuman riang menghantar suapan sang ibu yang penuh kasih sayang kedalam pencernaan . Belum jelas terpapar akan menjadi apa kelak bocah kecil putih kurus berponi ini . Menjalani kehidupan sederhana dengan tetap mensyukuri nikmat yang telah diberikan tuhan kepadanya . semua diterima dengan ikhlas dan lapang dada .
Kesunyian perkampungan yang membesarkannya, mampu memberikannya beberapa pelajaran berharga . berharap banyak akan pelajaran yang dihadapi . namun sayang , semua tidak se mulus yang dijalani .

Nisa kecil beranjak dewasa, memiliki adik dibawahnya . yang mengharuskan ia berbagi kasih sayang "lagi" . mencoba mengalah, dan berperilaku sebagai kakak . Layaknya kakak , semua kesalahan akan dilimpahkan pada nya . marah ??? Pasti ! Kesal ??? Sangat !!
Tapi apalah daya dan kemampuan , mengalah mengalah dan mengalah .
Semakin dewasa , Nisa diberikan karunia satu adik lagi . Dan kini ia lebih bekerja keras .
Sejak SMP ia harus mengasuh adik kecilnya . ibu dan ayah nya bekerja . dengan bergantian waktu dengan ibunya , Nisa yang beranjak dewasa itu menerima . mengasuh bayi tidaklah mudah . namun ia bisa . sambil membuat pr sambil menyapu . terkadang sampai tertidur telah ia jalani .

Kesabaran merupakan kunci segala hal . bersambung ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar